Uji klinik vaksin TB fase 3 akan dilaksanakan di Indonesia bersama dengan empat negara lainnya.
LIPUTANCIKARANG.com – NEWS – Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa Bill Gates sedang mengembangkan vaksin TBC untuk seluruh dunia. Indonesia dipilih sebagai salah satu lokasi untuk uji coba vaksin ini.
Ketua Majelis Kehormatan PDPI dan mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama memberikan penjelasan mendetail mengenai uji klinik vaksin TB yang saat ini sedang dijalankan.
“Dalam hal ini, maka yang dilakukan adalah uji klinik penelitian kandidat vaksin TB fase tiga,” kata Tjandra dalam keterangan tertulis diterima Health Liputan6.com pada Minggu (11/5).
Penjelasan Uji Klinik
Tjandra menjelaskan bahwa uji klinik adalah suatu bentuk penelitian yang bertujuan untuk menilai efektivitas dari modalitas baru, seperti obat, vaksin, atau alat diagnosis, yang berkaitan dengan kesehatan manusia.
“Orang yang berpartisipasi dalam penelitian ini harus bersifat sukarela dan mendapatkan penjelasan rinci sebelum mereka setuju untuk menjadi sampel. Jadi, sangat jelas bahwa tidak ada paksaan, dan semua dilakukan dengan penuh transparansi,” ujar Tjandra.
Sebelum dimulainya uji klinik, persetujuan dari otoritas yang berwenang serta komite etik adalah suatu keharusan. Desain penelitian juga dilakukan dengan ketat dan hasilnya dianalisis secara mendalam.
Proses uji klinik ini sangat penting dalam pengembangan vaksin dan obat-obatan. Setiap fase memiliki tujuan spesifik yang berkontribusi pada keseluruhan keamanan dan efektivitas produk.
Dengan demikian, pemahaman akan setiap fase ini membantu masyarakat untuk lebih mengerti bagaimana vaksin diuji sebelum digunakan secara umum.
Hal ini juga menegaskan pentingnya penelitian yang teliti dalam memastikan bahwa vaksin yang akan digunakan aman dan efektif bagi masyarakat luas.
Empat Tahap Uji Klinis
Tjandra menjelaskan bahwa uji klinik terdiri dari empat tahap berbeda:
- Fase 1: Dilaksanakan pada sejumlah kecil individu untuk menentukan dosis yang aman serta mengidentifikasi efek samping. Tahap ini biasanya diawali dengan uji coba pada hewan.
- Fase 2: Dilakukan pada lebih banyak peserta untuk mengamati efek samping dan mulai mengevaluasi efektivitasnya.
- Fase 3: Saat ini sedang berlangsung untuk vaksin TB di Indonesia, yang melibatkan sekitar 20 ribu orang di lima negara.
- Fase 4: Penilaian dilakukan setelah vaksin digunakan secara luas di masyarakat.
“Hasil uji klinik fase tiga ini, kalau memang berhasil baik dan tidak ada efek samping bermakna, sering kali merupakan langkah sebelum produknya (vaksin) disetujui untuk digunakan secara luas,” ujar Tjandra.
Indonesia Lokasi Strategis
Indonesia menjadi salah satu lokasi yang dipilih untuk uji klinik karena tingkat beban tuberkulosis (TB) yang tinggi serta adanya infrastruktur penelitian yang memadai. Melalui uji klinik vaksin TB ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam upaya global untuk mengatasi penyakit yang masih menjadi penyebab kematian utama akibat infeksi di seluruh dunia.
Uji klinik ini tidak hanya penting untuk pengembangan vaksin, tetapi juga untuk meningkatkan pemahaman tentang cara penanganan dan pencegahan TB secara lebih efektif. Sebagaimana dikatakan, “Uji klinik vaksin TB ini merupakan bagian penting dalam upaya global menanggulangi penyakit yang masih menjadi pembunuh nomor satu akibat infeksi di dunia.”
Dengan demikian, keberadaan Indonesia dalam penelitian ini sangat strategis dan diharapkan dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi kesehatan masyarakat.
Editor : Edy S
