Dedi Mulyadi Kaget Saat Tanah di Bantaran Sungai Bekasi Punya Sertifikat dan Hak Milik Perorangan : “Kemarin Laut , Sekarang Sungai? Harus Cabut”

Gubernur Jawa Barat syok dan kaget lantaran bantaran pemukiman dekat area sungai dan kali Bersrtifikat, menurut dia semakin aneh saja

Dedi Mulyadi ketika mengunjungi aliran Kali Bekasi pada Senin (10/3/2025)

LIPUTANCIKARANG.com – BEKASI – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi resah karena bantaran sungai kini dibuat sertifikat dan dibangun perumahan. Menurutnya, peristiwa ini serupa dengan pemagaran laut yang dibuat sertifikat, kini justru sungai dibuat sertifikat.

“Kalau kemarin laut di sertifikatkan, sekarang sungai di sertifikatkan, ya cabut,” kata Dedi Mulyadi dikutip dari akun Instagram pribadinya, Senin (10/3).

Pria yang karib disapa Demul ini menyatakan akan menemui Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan (ATR/BPN) Nusron Wahid, pada Selasa (11/3) besok. Hal ini untuk mencari solusi maraknya bantaran sungai yang tanahnya sudah menjadi hak milik sertifikat dan dibuat perumahan.

Dedi resah, Pemerintah Provinsi Jabar tidak bisa melakukan pelebaran sungai di sekitar aliran Sungai Cikeas dan Cileungsi yang mengalir ke Sungai Bekasi. Sebab, wilayah bantaran sungai itu kini berubah menjadi pemukiman.

“Sehingga pelebaran sungai tidak bisa dilakukan, karena sudah berubah jadi pemukiman,” ucap Dedi. Baca Juga :

Politikus Partai Gerindra itu menekankan, Badan Pertanahan Nasional (BPN) mempunyai kewenangan untuk mencabut sertifikat tanah yang berada di bantaran sungai. Sebab, riwayat tanah itu asalnya merupakan milik sungai.

“Tapi menurut saya kalau riwayat tanahnya salah BPN berhak mencabut. Menteri ATR berhak mencabut, kan sama kemarin laut juga disertifikatkan,” ujar Dedi.

Ia menegaskan, masyarakat sangat dirugikan akibat maraknya pemukiman di bantaran sungai. Hal itu tidak hanya rugi secara meteril, tapi juga imateril.

“Tobat dong jangan merugikan hak orang lain, ingat loh dia ngambil ini berapa nilainya, kerugian akibat banjir lebih dari Rp 3 triliun,” papar dia.

Editor : Edy Setiady

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Kepala Desa Buni Bakti Kritik Bupati Bekasi Soal Penanganan Banjir: “Jangan Anaktirikan Wilayah Utara Kabupaten Bekasi”

Sen Mar 10 , 2025
LIPUTANCIKARANG.com – KABUPATEN BEKASI – Kepala Desa Buni Bakti, Sidi Sumardi, mengkritik Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, atas lambatnya penanganan banjir di wilayah utara Kabupaten Bekasi, termasuk Babelan dan Tambun Utara. Kritik ini disampaikan karena Ade belum mengunjungi wilayah tersebut sejak banjir melanda pada Selasa (3/3/2025). “Jangan dianaktirikan kita yang […]

Berita Pilihan