
LIPUTANCIKARANG.com, KABUPATEN BEKASI, Minggu (12/10/2025) – Sosok Kepedulian sosial Komando Resor Militer 051/Wijayakarta atau Korem 051/WKT yang meliputi wilayah kerja luas di Kodam Jaya, patut diapresiasi.
Di bawah Komandan Korem Brigjen TNI Nugroho Imam Santoso SE MM, prajurit TNI yang tersebar di Kodim-Kodim di wilayah Jabodetabek ini, diajak selalu peduli kepada masyarakat.
Di dalam setiap dada prajurit, selalu saya tekankan motto “Berguna dan Bermanfaat Untuk Masyarakat. Motto ini tidak lepas dari sejarah TNI, yang lahir dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat,” tegas Brigjen TNI Nugroho Imam Santoso.

Motto itu pula yang tertulis besar di markas Korem 051/Wijayakarta. Ada 5 wilayah Kodim yang masuk wilayah Korem ini, terdiri Kodim 0504/Jakarta Selatan, Kodim 0505/Jakarta Timur, Kodim 0507/Kota Bekasi, Kodim 0508/Depok, dan Kodim 0509/Kabupaten Bekasi.

Ketahanan Pangan
Nugroho Imam Santoso mengemukakan, Korem 051/WKT memiliki program-program unggulan, yang berguna dan bermanfaat bagi masyarakat.
Diantaranya mendukung program ketahanan pangan. Dalam hal ini, untuk mendukung ketahanan pangan nasional, sesuai arahan Presiden Prabowo, TNI hadir bekerja sama dengan berbagai instansi terkait.
“Kami ikut bertanggungjawab untuk menyukseskan program ketahanan pangan itu. Soal pangan ini sangat urgen, sehingga harus diutamakan,” ujar Brigjen TNI Nugroho Imam Santoso yang kini sedang menempuh pendidikan di S3 Ilmu Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) ini. Komandan Korem 051/Wijayakarta Brigjen TNI Nugroho Imam Santoso SE MM.
Seperti yang dilakukan Kodim 0509/Kabupaten Bekasi, guna mendukung ketahanan pangan, melaksanakan tiga program. Yakni menaikkan indeks tanam masyarakat, pompanisasi, dan penyerapan gabah petani yang bekerjasama dengan Bulog. Jelasnya, saat ini para petani yang memiliki sawah-sawah di Kabupaten Bekasi masih 2-3 kali tanam dalam masa tanam selama setahun.
Kendalanya, saat musim kemarau tiba, kesulitan air untuk irigasi. Untuk itulah, dengan program pompanisasi ini, musim tanam yang tadinya 2 kali bisa menjadi 3 kali, dan yang tadinya 3 kali kini bisa menjadi 4 kali.
Kemudian setelah panen, prajurit TNI membantu petani agar gabahnya terserap ke Bulog, dengan harga jual minimal Rp 6.500,-. Sebelumnya, petani menjual dengan harga di bawah itu. Dengan Bulog ikut membeli harga gabah petani, maka stok pangan terpenuhi.

