
LIPUTANCIKARANG.com – KABUPATEN BEKASI – Di sebuah sudut Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, hidup seorang perempuan muda bernama Bacih. Usianya kini 24 tahun, namun sejak dilahirkan, Bacih harus menjalani kehidupan yang tidak mudah. Ia mengalami kelumpuhan yang membuatnya tak mampu berjalan seperti orang lain. Selama dua dekade lebih, Bacih harus bergantung pada keluarganya dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Mobilitasnya sangat terbatas, dan harapannya untuk lebih mandiri selalu terganjal oleh kondisi fisiknya serta keterbatasan ekonomi keluarga.
Namun pada awal Juli 2025, sebuah kejutan datang mengetuk pintu rumahnya. Bacih mendapatkan bantuan yang selama ini hanya bisa ia impikan: sebuah kursi roda. Bantuan ini datang dari Polres Metro Bekasi sebagai bentuk nyata kepedulian kepada warga yang hidup dalam keterbatasan.
Penyaluran bantuan kursi roda kepada Bacih bukan sekadar bentuk sumbangan material, melainkan cerminan dari kepedulian institusi negara terhadap warganya yang berada di garis marginal. Melalui program sosial yang digagas oleh Polres Metro Bekasi, aksi ini menunjukkan bahwa pelayanan kepolisian tidak hanya terbatas pada aspek keamanan dan ketertiban, tetapi juga menjangkau aspek sosial dan kemanusiaan.

Kegiatan ini menjadi bagian dari inisiatif Polri dalam membangun hubungan yang lebih hangat dan inklusif dengan masyarakat. Dalam momen penyerahan bantuan tersebut, suasana haru dan bahagia menyelimuti rumah sederhana Bacih. Senyum bahagia tak bisa disembunyikan dari wajahnya, saat ia pertama kali duduk di kursi roda yang baru saja diberikan.
Selama ini, mobilitas menjadi salah satu tantangan terbesar dalam kehidupan Bacih. Untuk keluar rumah atau sekadar berpindah dari satu ruangan ke ruangan lain, ia harus selalu dibantu. Kondisi ini membuatnya merasa seperti terpenjara di dalam tubuhnya sendiri. Dengan adanya kursi roda, ruang geraknya kini mulai terbuka.
Bantuan tersebut mungkin terlihat kecil bagi sebagian orang, namun bagi Bacih, ini adalah awal dari perubahan besar. Ia kini memiliki harapan baru untuk menjalani kehidupan dengan lebih mandiri. Meskipun tidak sepenuhnya bisa lepas dari bantuan orang lain, setidaknya kursi roda memberinya kendali atas sebagian kehidupannya.
Aksi nyata yang dilakukan oleh Polres Metro Bekasi ini mencerminkan transformasi wajah kepolisian yang semakin humanis. Di tengah berbagai tantangan tugas menjaga ketertiban, Polri tetap menunjukkan komitmen untuk hadir dan peduli terhadap problem sosial masyarakat. Kepedulian seperti ini perlu terus digalakkan, terlebih bagi kelompok rentan seperti penyandang disabilitas yang kerap terabaikan.
Bantuan kursi roda untuk Bacih juga menjadi pengingat bahwa masih banyak warga yang membutuhkan uluran tangan. Oleh karena itu, kolaborasi antara aparat dan masyarakat dalam aksi sosial menjadi kunci penting untuk membangun lingkungan yang lebih peduli dan berkeadilan.
Apa yang dilakukan oleh jajaran Polres Metro Bekasi mungkin tak akan masuk dalam berita utama nasional. Namun di mata Bacih dan keluarganya, bantuan ini tak ternilai harganya. Ini adalah bentuk kasih sayang tanpa pamrih dari negara kepada rakyatnya. Dan dari senyum Bacih yang tulus, kita belajar satu hal penting: kebaikan, sekecil apa pun, dapat membawa cahaya dalam hidup seseorang.
Langkah kecil seperti pemberian kursi roda ini semestinya bisa menginspirasi lebih banyak pihak, termasuk masyarakat umum, untuk lebih peka terhadap kondisi sekitar. Karena sesungguhnya, membangun bangsa tidak selalu harus lewat kebijakan besar—tapi juga bisa lewat sentuhan hati yang sederhana.