
LIPUTANCIKARANG.com – NASIONAL – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memimpin peluncuran operasi pasar pangan murah secara besar-besaran di Jakarta kemarin (24/2). Dia meminta pelaku usaha tidak menjual bahan pangan di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Jika masih bandel, toko atau lapaknya bakal disegel oleh penegak hukum.
Komoditas yang jadi target operasi pasar adalah Beras SPHP dijual Rp 12.000/Kg (HET Rp 12.500/Kg), bawang putih Rp 32.000/Kg (Rp 40.000/Kg), daging kerbau beku Rp 75.000/Kg (HET Rp80.000) dan gula konsumsi Rp 15.000/Kg (HET Rp 18.500). Kemudian Minyakita Rp 14.700/liter (HET Rp 15.700/liter), serta daging ayam ras Rp 34.000/Kg (HET Rp 40.000/Kg).
Nah, Amran meninta pengusaha tidak menjual bahan pangan itu di atas HET. “Jika masih ada yang jual di atas HET, ada sanksi. (Tokonya) disegel oleh aparat penegak hukum,” katanya.

Dia mencontohkan untuk komoditas beras. Saat ini terjadi peningkatan produksi beras sebesar 52 persen secara nasional. Di sisi lain harga beli di tingkat petani rata-rata masih di bawah HPP yaitu Rp 6.500/Kg. Tetapi anehnya harga beras yang dijual ke konsumen, ada kecenderungan naik. Menurutnya kondisi ini tidak masuk akal. Amran mencium ada permainan dalam rantai distribusi beras. Baca Berita Kami Yang Sedang Viral : Fantastis ! ‘Danantara’ Resmi di Luncurkan Presiden Prabowo, Kelola Uang Mencapai 14.000 Triliun
Amran mengatakan operasi pasar besar-besaran itu melibatkan 4.500 gerai kantor pos di seluruh Indonesia. Upaya ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan pangan dengan harga terjangkau menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri. “Dengan 4.500 gerai PT Pos Indonesia, operasi pasar ini bisa menjangkau masyarakat luas, baik di kota maupun di daerah terpencil,” katanya.
Operasi Pasar Pangan Murah ini berlangsung hingga 29 Maret 2025 (H-3 Idul Fitri). Fokusnya pada lima komoditas utama, yaitu beras SPHP, minyak goreng Minyakita, gula konsumsi, bawang putih, dan daging kerbau beku. Pasokan pangan disediakan oleh BUMN Pangan seperti Perum Bulog, PT RNI, PTPN, PT Berdikari, PT PPI, serta sejumlah jaringan asosiasi komoditas pangan.
Editor: Edy Setiady
BACA JUGA BERITA KAMI : Program Makan Bergizi Gratis Menjadi Langkah Strategis Wujudkan Indonesia Emas 2045